13 Feb, 2024 | admin | No Comments
Perancangan Bedah Cranioplasty berbasis 3D di Dunia Kesehatan
Penerapan teknologi 3D dalam perancangan bedah Cranioplasty di dunia kesehatan merupakan salah satu solusi untuk mencapai presisi yang akurat. Cranioplasty adalah prosedur bedah rekonstruktif yang bertujuan untuk memperbaiki atau menggantikan bagian tengkorak yang rusak atau hilang. Cranioplasty sering kali diperlukan sebagai hasil dari cedera, operasi tumor otak, atau kelainan tulang tengkorak lainnya. Keberhasilan operasi ini sangat bergantung pada akurasi perancangan dan pemasangan tulang yang akan digunakan. Penerapan printer 3D membuka pintu untuk meningkatkan presisi ini melalui integrasi data dari berbagai sumber diagnostik, seperti MRI, CT Scan, dan X-Ray.
Pertama-tama, data medis pasien seperti MRI, CT scan, dan X-ray dikonversi menjadi model 3D yang akurat. Proses ini memanfaatkan teknologi pemrosesan citra medis canggih untuk menghasilkan representasi visual detail dari tulang tengkorak dan struktur anatomi lainnya. Data ini kemudian dapat diolah menggunakan aplikasi 3D untuk perancangan operasi yang lebih cermat.
Aplikasi 3D memainkan peran kunci dalam perancangan operasi cranioplasty yang lebih akurat. Dokter bedah dapat menggunakan aplikasi ini untuk memodelkan 3D dari tulang tengkorak pasien, memvisualisasikan area yang perlu direkonstruksi, dan menciptakan desain sesuai dengan kebutuhan spesifik pasien. Hal ini memberikan kesempatan untuk simulasi operasi sebelumnya, meningkatkan persiapan tim medis dan mengurangi risiko kesalahan.
Penerapan printer 3D dalam cranioplasty memberikan keuntungan besar dalam hal presisi dan personalisasi. Setiap model yang dicetak dapat disesuaikan secara unik dengan anatomi pasien, meminimalkan risiko kesalahan dan meningkatkan keberhasilan prosedur.
Dengan memiliki model 3D yang akurat sebelum operasi, dokter bedah dapat merencanakan setiap langkah dengan lebih cermat. Tidak hanya mengurangi risiko kesalahan selama operasi, tetapi juga mengurangi waktu operasi secara keseluruhan, memberikan manfaat tambahan dalam hal pemulihan.
Tantangan dan Masa Depan
Meskipun terdapat banyak keuntungan, penerapan printer 3D dalam cranioplasty juga menghadapi tantangan seperti biaya dan kebutuhan keahlian tambahan. Biaya printer 3D yang digunakan untuk material bahan khusus seperti material titanium masih tergolong sangat mahal. Disinilah peran akademisi terutamanya dosen di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dibutuhkan untuk mencari alternatif dengan hasil yang sama.
AMO3D adalah produk hasil penelitian dosen di ITS yang merupakan molding berbasis 3D. Menggunakan printer 3D yang ada dipasaran dengan prinsip yang sama dengan printer 3D khusus kesehatan. Molding inilah yang digunakan untuk mencetak material pengganti tulang menggunakan material yang biasa digunakan oleh dokter di rumah sakit yaitu Acrylic Bone Cement.
Tugas kami di Tekno Sains Medika sebagai anak Perusahaan dari PT ITS Tekno Sains adalah mengembangkan dan melayani jasa perancangan operasi berbasis 3D untuk disalurkan di seluruh Rumah Sakit di Indonesia, selain itu kami juga mencetak tenaga dengan kebutuhan keahlian yang dapat membantu menerapkan dan mendampingi dokter dalam pengaplikasian molding ini di ruang operasi. Harapan kami bahwa penerapan ini dapat diaplikasikan secara luas di rumah sakit dan terjangkau di semua kalangan, dan menjadi salah satu acuan untuk tindakan Cranioplasty.